PENGANTAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Bookmark and Share

Wednesday, February 18, 2009

Konsep PTK

Sebaiknya PTK dilakukan secara kemitraan (kolaborasi) baik antara guru dengan guru maupun antara guru dengan pengawas/widyaiswara.

Prinsip kemitraan adalah berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Ide penelitian sebaiknya muncul dari para guru. Jadi tidak harus pengawas/widyaiswara menggurui guru, dan sebaliknya tidak perlu guru menempatkan diri sebagai bawahan.

Pengawas/widyaiswara memang memiliki beberapa kelebihan dalam hal teori, tetapi guru juga memiliki kelebihan dalam hal praktek di lapangan. Guru lebih mengetahui karakter kelasnya, dan pengawas/widyaiswara mengetahui banyak teori kependidikan.

Sebaiknya, masalah yang diteliti harus muncul dari guru itu sendiri, sebab guru yang mengetahui situasi dan kondisi siswa dan kelasnya sehari-hari. Di samping itu, masalah ini harus merupakan masalah yang biasa dihadapi guru.

Macam sumber masalah.

Pertama, masalah yang berkaitan dengan input dapat bersumber dari: siswa, guru, sumber belajar, materi pelajaran, prosedur evaluasi, dan lingkungan belajar. Kedua, masalah yang berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar dapat bersumber dari: Interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya guru/siswa, gaya mengajar, cara belajar, dan implementasi metode pembelajaran. Dan terakhir, masalah yang berkaitan dengan output dapat bersumber dari: hasil belajar siswa, daya ingat siswa, sikap negatif siswa, dan motivasi rendah.

PTK memiliki ciri sebagai berikut:

1. Pengkajian masalah situasional dan kontektual pada perilaku seseorang atau kelompok orang,

2. Ada tindakan,

3. Penelaahan terhadap tindakan,

4. Pengkajian dampak tindakan,

5. Dilakukan secara kolaboratif,

6. Refleksi.

Ciri PTK tersebut di atas sering dinyatakan dalam bentuk sebuah spiral yang sering disebut spiral PTK, seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Siklus PTK

Gambar 1. Siklus PTK

Spiral PTK itu sesungguhnya melukiskan siklus demi siklus dalam PTK. Satu siklus terdiri atas 3 komponen PTK, yaitu rencana, tindakan/ observasi, dan refleksi. Dalam Gambar 1 di atas ditunjukan 3 siklus.

PTK memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Permasalahan sehari-hari di kelas.

2. Kontekstual.

3. Kolaboratif (partisipatori).

4. Luwes.

5. Situasional dan spesifik.

Arti sederhana dari kata refleksi adalah merenungkan apa yang sudah kita kerjakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Kegiatan refleksi itu terdiri atas 4 komponen kegiatan, yaitu: analisis data hasil observasi, pemaknaan data hasil analisa, penjelasan hasil analisa, dan penyimpulan apakah masalah itu selesai/teratasi atau tidak.

PRINSIP-PRINSIP PTK :

1. Tidak mengganggu komitmen mengajar.

2. Tidak menuntut waktu khusus.

3. Masalah yang diteliti harus merupakan masalah yang dihadapi oleh guru.

Konsep PTK

Sebaiknya PTK dilakukan secara kemitraan (kolaborasi) baik antara guru dengan guru maupun antara guru dengan pengawas/widyaiswara.

Prinsip kemitraan adalah berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Ide penelitian sebaiknya muncul dari para guru. Jadi tidak harus pengawas/widyaiswara menggurui guru, dan sebaliknya tidak perlu guru menempatkan diri sebagai bawahan.

Pengawas/widyaiswara memang memiliki beberapa kelebihan dalam hal teori, tetapi guru juga memiliki kelebihan dalam hal praktek di lapangan. Guru lebih mengetahui karakter kelasnya, dan pengawas/widyaiswara mengetahui banyak teori kependidikan.

Sebaiknya, masalah yang diteliti harus muncul dari guru itu sendiri, sebab guru yang mengetahui situasi dan kondisi siswa dan kelasnya sehari-hari. Di samping itu, masalah ini harus merupakan masalah yang biasa dihadapi guru.

Macam sumber masalah.

Pertama, masalah yang berkaitan dengan input dapat bersumber dari: siswa, guru, sumber belajar, materi pelajaran, prosedur evaluasi, dan lingkungan belajar. Kedua, masalah yang berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar dapat bersumber dari: Interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya guru/siswa, gaya mengajar, cara belajar, dan implementasi metode pembelajaran. Dan terakhir, masalah yang berkaitan dengan output dapat bersumber dari: hasil belajar siswa, daya ingat siswa, sikap negatif siswa, dan motivasi rendah.

PTK memiliki ciri sebagai berikut:

1. Pengkajian masalah situasional dan kontektual pada perilaku seseorang atau kelompok orang,

2. Ada tindakan,

3. Penelaahan terhadap tindakan,

4. Pengkajian dampak tindakan,

5. Dilakukan secara kolaboratif,

6. Refleksi.

Ciri PTK tersebut di atas sering dinyatakan dalam bentuk sebuah spiral yang sering disebut spiral PTK, seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Siklus PTK

Gambar 1. Siklus PTK

Spiral PTK itu sesungguhnya melukiskan siklus demi siklus dalam PTK. Satu siklus terdiri atas 3 komponen PTK, yaitu rencana, tindakan/ observasi, dan refleksi. Dalam Gambar 1 di atas ditunjukan 3 siklus.

PTK memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Permasalahan sehari-hari di kelas.

2. Kontekstual.

3. Kolaboratif (partisipatori).

4. Luwes.

5. Situasional dan spesifik.

Arti sederhana dari kata refleksi adalah merenungkan apa yang sudah kita kerjakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Kegiatan refleksi itu terdiri atas 4 komponen kegiatan, yaitu: analisis data hasil observasi, pemaknaan data hasil analisa, penjelasan hasil analisa, dan penyimpulan apakah masalah itu selesai/teratasi atau tidak.

PRINSIP-PRINSIP PTK :

1. Tidak mengganggu komitmen mengajar.

2. Tidak menuntut waktu khusus.

3. Masalah yang diteliti harus merupakan masalah yang dihadapi oleh guru.



Artikel Terkait:

0 comments:

Poskan Komentar

Komentar anda sangat bermanfaat untuk perkembangan blog ini. Jangan lupa berikan komentar, dan jangan sisipkan spam. Terima Kasih!!!